TENTANG IDE XIV 2017

       
IDE XIV (Intellectual Dialogue of Economics XIV) 2017 dilatarbelakangi dari masalah negara Indonesia dengan tingkat ketimpangan ekonomi terburuk nomer 6 di dunia menurut International NGO Forum on Indonesia Development (INFID). Hal ini disebabkan oleh pertumbuhan ekonomi yang tinggi di Indonesia yang belum diimbangi dengan pembagian pendapatan yang lebih merata. Dalam 20 tahun terakhir kesenjangan antara kaum menengah keatas dan penduduk yang menengah kebawah di Indonesia tumbuh lebih cepat dibandingkan dengan negara lain di Asia Tenggara, fakta bahwa kekayaan 4 orang terkaya di Indonesia sama dengan kekayaan 100 juta orang miskin di Indonesia. Melebarnya kesenjangan antara kekayaan orang-orang kaya dan kelompok masyarakat lainnya merupakan ancaman yang serius untuk kesejahteraan masyarakat Indonesia kedepannya.
       Dalam proses pemerataan pendapatan kepada seluruh sektor rill dalam masyarakat, diperlukan adanya suatu sistem yang akan mengentaskan Indonesia terhadap ketimpangan ekonomi yang kian melebar. Salah satu cara untuk menghindari ketimpangan ekonomi yang lebih parah dengan menerapkan sistem ekonomi kreatif. Dengan diterapkannya sistem ekonomi kreatif akan mendorong jiwa berwirausaha dalam kehidupan masyarakat sehingga terserapnya tenaga kerja yang akan menyebabkan meratanya pendapatan masyarakat dan berkurangnya angka kesenjangan di Indonesia.
       Ekonomi kreatif sendiri merupakan sebuah konsep di era ekonomi baru yang mengintensifkan antara informasi dan kreatifitas dengan mengandalkan ide, pengetahuan, softskill, dan talenta, daripada mengandalkan sumber daya tenaga. Oleh Karena itu, Sumber Daya Manusia (SDM) sebagai faktor produksi utama dalam kegiatan ekonomi kreatif sehingga diperlukan pengetahuan tentang potensi diri dan lingkungan budaya setempat dari warga masyarakat sebagai sumber hidup dan tempat tinggalnya.
       Konsep ekonomi kreatif ini semakin mendapat perhatian utama di banyak negara karena dapat memberikan kontribusi nyata terhadap perekonomian. Di Indonesia sendiri gaung ekonomi kreatif terdengar saat pemerintah mencari cara untuk meningkatkan daya saing produk nasional dengan produk luar negri yang saat ini membanjiri pasar domestic Indonesia serta untuk meningkatkan daya saing dikancah global.
       Dengan didukungnya sistem ekonomi kreatif oleh pemerintah secara penuh, sangat dibutukan peran mahasiswa sebagai iron stock dan agent of change untuk mengoptimalkan dan mengeksplorasi potensi-potensi yang ada di wilayah agar dapat dimanfaatkan sebagai objek ekonomi kreatif, sehingga angka ketimpangan ekonomi di Indonesia dapat diminimalisir dengan mengoptimalkan potensi keragaman yang ada di Indonesia serta potensi intelegensi dari para pemuda Indonesia khususnya para mahasiswa.

Lomba Karya Tulis Ilmiah yang melibatkan mahasiswa seluruh PTN dan PTS se-Indonesia yang menyusun karya tulisnya sesuai dengan tema dari “Implementasi Ekonomi Kreatif Masyarakat Desa Dalam Menghadapi Ketimpangan Ekonomi di Indonesial” yang telah ditentukan oleh panitia. Dalam lomba karya tulis ini, akan terpilih 15 kelompok yang akan mempresentasikan karyanya di Aula gedung F.7 FEB UB.  Penentuan 15 kelompok ini, ditentukan oleh penilaian juri yang mempunyai kompetensi di bidang penulisan dan memahami tentang isu-isu ekonomi yang sedang aktual.
            Tema yang disediakan dalam Presentasi LKTI IDE XIV adalah sebagai berikut:
1.      Pendidikan
2.      Kesehatan
3.      Pangan
4.      Energi
5.      Kesempatan Kerja
6.      Sumber Daya
7.      Ekonomi
      Pada acara kedua adalah seminar nasional yang diikuti para peserta lomba ataupun umum dengan target peserta 300 orang. Pada sesi ini, terdapat dua pembicara yang masing-masing akan memberikan penjelasan terperinci mengenai subtema yang diangkat pada lomba LKTI yang diselenggarakan serta sesi diskusi umum selama 50 menit dengan pembicara.
 acara terakhir adalah refreshing yang diadakan untuk menambah keakraban antara delegasi dan panitia IDE XIV dan mengenalkan tempat wisata unggulan yang dimiliki oleh Kota Malang salah satunya, Desa Pujon Kidul, Batu, Malang. Selain itu dalam rangkaian Field Trip ini peserta juga diajak untuk mengunjungi pusat oleh-oleh khas yang ada di Kota Malang.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar